Cara menulis surat kepada hakim
Beberapa surat lebih penting daripada yang lain, tetapi sedikit akan sama pentingnya dengan surat kepada hakim . Luangkan waktu untuk mendekati topik dengan tepat. Juga, ketika berbicara kepada hakim, ada baiknya Anda melakukannya dengan mengetahui terminologi hukum yang paling tepat untuk mengekspresikan setiap istilah.
Anda akan membutuhkan:- Kertas dan amplop
- Prangko
1
Di baris pertama amplop, tulis "Yang Terhormat [Nama Depan dan Belakang]." Anda dapat menyingkat "Terhormat." Contoh: Hon. Juan López.
2
Tulis baris kedua dan sertakan judul resmi hakim (misalnya: "Hakim Rekanan" atau "hakim"), tambahkan koma, kemudian sertakan nama lengkap pengadilan. Contoh: Presiden Mahkamah Agung.
3
Gunakan garis yang tersisa untuk arah pengadilan atau pengadilan.
4
Ulangi alamat lengkap yang sama di awal surat Anda, yang harus dalam format standar.
5
Gunakan "Hakim Yang Terhormat [nama belakang]", sebagai salam.
6
Periksa alamat dengan cermat untuk menghindari kesalahan ketik sehingga disampaikan dengan benar.
7
Jika ditulis dengan tangan, pastikan semua huruf dapat terbaca.
8
Bawa ke kantor pos ketika Anda yakin tidak ada kesalahan.
Kiat- Cetak dan simpan salinan semua surat yang Anda tulis kepada hakim, atau pejabat lainnya.
- Jika Anda menghadapi hakim tentang kasus yang sedang berlangsung, selalu disarankan untuk berbicara dengan pengacara terlebih dahulu.